Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.203 per dolar AS.
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(19/8/2019), IHSG naik 23,97 poin atau 0,83 persen ke level 6.310,63. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG naik 35,73 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.322,39. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,81 persen ke posisi 987,66. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 112 saham menguat. Selain itu 21 saham melemah dan 114 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.322,41 dan terendah 6.310,63. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 15.082 kali dengan volume perdagangan 558 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 218,2 miliar. Investor asing jual saham Rp 5,27 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.203. Dari 10 sektor pembentuk saham, hanya sektor perkebunan yang berada di zona merah dengan turun 0,22 persen. Sementara sembilan sektor lainnya berada di zona hijau. Sektor saham yang menguat dipimpin sektor aneka industri yang naik 1,18 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur naik 0,92 persen dan sektor industri dasar naik 0,80 persen. Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain AGRS menguat 10 persen ke level Rp 286 per saham, CCSI naik 6,56 persen ke level Rp 258 per saham dan GLOB menguat 5,58 persen ke angka Rp 570 per saham. Saham-saham yang melemah antara lain saham TRIS turun 17,42 persen ke posisi Rp 218 per saham, saham BMSR melemah 11,11 persen ke posisi Rp 72 per saham dan saham SIPD turun 6,67 persen ke posisi Rp 1.050 per saham. news edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Equityworld Futures Semarang - Merebaknya isu resesi ekonomi global menjadi sentimen kenaikan harga emas dunia. Namun sentimen ini ternyata tidak berpengaruh pada harga Bitcoin yang dijuluki emas digital.
Pada perdagangan hari Kamis (15/9/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,29% ke level US$ 1.532,2/troy ounce (Rp 689.736/gram). Pada posisi tersebut, harga emas merupakan yang tertinggi sejak April 2013 atau enam tahun lalu. Ketakutan investor akan kondisi perekonomian global kembali mencuat setelah melihat data imbal hasil (yield) dari obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS). kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Pada dini hari tadi, yield obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun ada di level 1,974%. Sementara yang bertenor 10 tahun sebesar 1,5826%. Dari data tersebut terlihat bahwa yield obligasi jangka pendek (2 tahun) lebih tinggi ketimbang jangka panjang (10 tahun), atau biasa disebut dengan inversi. Reli kenaikan harga emas berbanding terbalik dengan harga Bitcoin. Mengutip Coindesk, dalam seminggu terakhir harga Bitcoin malah dalam tren menurun. Hari ini (15/8/2019) pukul 10.00 WIB, harga Bitcoin di kisaran US$10.043,19 per koin atau setara Rp 140,6 juta. Dalam 24 jam terakhir harga Bitcoin sudah jatuh 5,72%. Artinya, investor sudah mencatatkan kerugian US$ 609,89 atau setara Rp 8,54 juta. Fakta ini menunjukkan Bitcoin belum bisa disebut sebagai emas digital. Pasalnya, Bitcoin belum dijadikan aset save haven ketika banyak investor memilih menghindari aset-aset berisiko. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini. Nilai tukar rupiah di level 14.230 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu(14/8/2019), IHSG naik 44,54 poin atau 0,72 persen ke level 6.255,51. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG naik 52,42 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.263,39. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 1,25 persen ke posisi 989,22. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 155 saham menguat. Selain itu 13 saham melemah dan 74 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.266,24 dan terendah 6.255,03. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 11.488 kali dengan volume perdagangan 48,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 135,5 miliar. Investor asing jual saham Rp 15,212 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.230. Seluruh sektor saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sektor saham yang lonjakannya paling tinggi yaitu sektor industri dasar yang naik 1,35 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur menguat 0,96 persen dan sektor keuangan naik 0,93 persen. Saham-saham yang menguat antara lain saham EAST naik 8,82 persen ke posisi Rp 222 per saham, saham SKYB menguat 8 persen ke posisi Rp 135 per saham dan saham APEX naik 7,87 persen ke posisi Rp 685 per saham. Sementara saham-saham yang melemah antara lain PAMG melemah 10,62 persen ke level Rp 286 per saham, MDIA melemah 7,14 persen ke level Rp 143 per saham dan WAPO turun 6,98 persen ke angka Rp 80 per saham. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang : IHSG Dibuka di 2 Arah, Sektor Industri Dasar Cetak Pelemahan Terbesar13/8/2019 Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan saham Selasa ini. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.251,30 dan terendah 6.221,97.
Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (13/8/2019), IHSG naik tipis 0,71 poin atau 0,01 persen ke level 6.251,30. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG berbelok dengan turun 20,42 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.230,63,37. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,60 persen ke posisi 980,15. Sebagian besar indeks acuan berada di zona merah. Hanya satu yang mampu bertahan di zona hijau yaitu indeks DBX. Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 60 saham menguat tetapi tak bisa mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 212 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 115 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.251,30 dan terendah 6.221,97. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 16.919 kali dengan volume perdagangan 187 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 151 miliar. Investor asing beli saham Rp 10 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.280. Seluruh sektor saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Sektor saham yang pelemahannya paling tinggi yaitu sektor industri dasar yang turun 1,39 persen. Kemudian disusul sektor manufaktur melemah 0,66 persen dan sektor perkebunan turun 0,61 persen. Saham-saham yang menguat antara lain saham PAMG naik 17,37 persen ke posisi Rp 500 per saham, saham OCAP menguat 17,14 persen ke posisi Rp 328 per saham dan saham BBYB naik 6,90 persen ke posisi Rp 310 per saham. Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain BIKA melemah 4,50 persen ke level Rp 191 per saham, FIRE melemah 3,46 persen ke level Rp 2.230 per saham dan KAYU turun 3,33 persen ke angka Rp 466 per saham. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini. Nilai tukar rupiah di level 14.225 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(12/8/2019), IHSG naik tipis 18,54 poin atau 0,30 persen ke level 6.300,67. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lompat 25,24 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.307,37. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,50 persen ke posisi 996. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 101 saham menguat. Selain itu 24 saham melemah dan 119 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.306,1 dan terendah 6.300,67. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 17.135 kali dengan volume perdagangan 792,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 211,5 miliar. Investor asing beli saham Rp 10,27 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.225. Seluruh sektor saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sektor saham yang lonjakannya paling tinggi yaitu sektor aneka industri yang naik 0,85 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur menguat 07 persen dan sektor barang konsumsi naik 0,43 persen. Saham-saham yang menguat antara lain saham OCAP naik 6,49 persen ke posisi Rp 328 per saham, saham SKYB menguat 14,79 persen ke posisi Rp 163 per saham dan saham SULI naik 9,09 persen ke posisi Rp 60 per saham. Sementara saham-saham yang melemah antara lain PALM melemah 6,72 persen ke level Rp 222 per saham, FIRE melemah 2,97 persen ke level Rp 2.290 per saham dan PCAR turun 2,96 persen ke angka Rp 1.800 per saham. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.210.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (8/8/2019), IHSG menguat 70,47 poin atau 1,14 persen ke level 6.274,67. Indeks saham LQ45 juga turun 1,44 persen ke posisi 990,36. Sebanyak 259 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 156 saham melemah dan 131 saham diam di tempat. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 490.370 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing beli saham Rp 325,63 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.210. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang melemah, yaitu sektor pertambangan yang turun 0,49 persen. Sementara sembilan sektor saham menguat, dipimpin oleh sektor industri dasar sebesar 3,37 persen. Diikuti oleh sektor pertanian naik 2,5 persen dan sektor aneka industri turun 3,37 persen. Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain OASA naik 24,39 persen ke Rp 306 per saham, MLPT naik 21,9 persen ke Rp 640 per saham dan SKYB naik 19,83 persen ke Rp 145 per saham. Sementara saham-saham yang melemah antara lain PAMG yang turun 24,73 persen ke Rp 274 per saham, ARTA turun 22,69 ke Rp 368 per saham dan SAFE turun 22,06 ke Rp 159 per saham. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang - Harga emas dunia melesat lebih dari 2% kemarin dan menyebabkan harga di pasar spot menembus level psikologis US$ 1.500/troy ounce untuk pertama kali dalam enam tahun.
Kekhawatiran akan eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan perlambatan ekonomi global membuat investor gencar memburu logam mulia. Sementara hari ini, harga emas bergerak variatif dimana harga emas pasar spot masih terus menguat. Pada perdagangan hari Kamis (8/8/2019) pukul 08:30 WIB harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodities Exchange (COMEX) melemah 0,35% ke level US$ 1.514,3/troy ounce (Rp 681,678/gram). Sementara harga emas di pasar spot menguat 0,27% menjadi US$ 1.504,8/troy ounce (Rp 677.402/gram). Di sesi perdagangan sehari sebelumnya (7/8/2019), harga emas COMEX dan spot ditutup melesat masing-masing sebesar 2,39% dan 1,83%. Nasib hubungan dagang AS dengan China yang tak pasti membuat investor enggan bermain pada aset berisiko. Pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan rencananya untuk mengenakan tarif baru 10% terhadap produk China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September 2019. Bahkan dirinya mengaku masih membuka peluang untuk menaikkan tarif tersebut menjadi lebih dari 25%. Selanjutnya pada Selasa (6/8/2019), China membalas dengan menyebut telah berhenti membeli produk pertanian asal AS. Bahkan untuk produk yang telah dibeli pasca 3 Agustus 2019 mungkin dikenakan tarif baru. China merupakan salah satu negara utama pembeli produk pertanian AS. Apabila China berhenti membeli, artinya akan ada banyak petani yang sengsara karena produknya tidak terjual. Aksi balasan China ternyata berbuah manis. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Dalam wawancara dengan CNBC International hari Rabu (7/8/2019), Penasihat Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan bahwa Trump masih mau untuk melanjutkan dialog dagang. Dia juga menyebut pihaknya masih menantikan kedatangan delegasi China ke Washington pada September nanti. Akan tetapi, China masih belum menyatakan komentar terkait 'undangan' AS tersebut. Beberapa analis memperkirakan China akan menolak untuk bernegosiasi dan membuat Trump semakin tertekan agar mendapat kesepakatan baru yang lebih bagus. Seperti yang diketahui, petani di AS merupakan konstituen penting bagi Trump yang ingin maju kembali dalam pemilu 2020. Tanpa adanya dukungan petani, Trump akan semakin sulit untuk melawan Partai Demokrat. Analis juga memperkirakan kondisi perang dagang ini masih akan terus berlangsung hingga tahun depan. Selain itu, China juga disinyalir telah memanipulasi nilai tukar yuan. Pada hari Senin (5/8/2019) Bank Sentral China (People Bank of China/PBOC) menetapkan nilai tengah yuan sebesar CNY 6,922/US$. Setelah itu pada hari Selasa (6/8/2019) nilai tengah yuan dipatok lebih lemah yaitu di level CNY 6,9683/US$. Teranyar pada Rabu (7/8/2019) PBOC kembali melemahkan nilai tengah yuan di level CNY6,9996/US$. Artinya sudah tiga hari berturut-turut China secara aktif membuat nilai tukar yuan berada dalam tren pelemahan. Di China, bank sentral memang punya wewenang untuk mengatur nilai tengah mata uang, sementara batas pergerakan harian dibatasi plus-minus 2%. Artinya, pergerakan mata uang Negeri Tirai Bambu tidak murni hanya mekanisme pasar. Dikhawatirakan negara-negara lain ikut memiliki tendensi melakukan hal serupa untuk menjaga daya saing dengan China. Alhasil investasi menjadi kian tak pasti. Investor lebih nyaman dengan emas karena nilainya yang relatif stabil. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang : Dipimpin Sektor Infrastruktur, IHSG Dibuka Menguat di 6.155,826/8/2019 Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini.
Pada pembukaan Rabu (6/8/2019) pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lompat 36,35 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.155,82. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,99 persen ke posisi 970,27. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau. Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 160 saham menguat. Selain itu 23 saham melemah dan 94 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.182,54 dan terendah 6.155,82. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 10.622 kali dengan volume perdagangan 119,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 149,4 miliar. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Investor asing beli saham Rp 5,63 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.270. Seluruh sektor saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sektor saham yang lonjakannya paling tinggi yaitu sektor infrastruktur yang naik 1,84 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar menguat 1,21 persen dan sektor keuangan naik 1,05 persen. Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG kembali menguat antara lain saham CARS naik 14,15 persen ke posisi Rp 242 per saham, saham KONI menguat 13,83 persen ke posisi Rp 535 per saham dan saham ALKA naik 12,11 persen ke posisi Rp 500 per saham. Sementara saham-saham yang melemah antara lain TRIS melemah 7,26 persen ke level Rp 230 per saham, SAPX melemah 6,47 persen ke level Rp 650 per saham dan FIRE turun 6,25 persen ke angka Rp 2.250 per saham. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang : Harga Minyak Indonesia Naik Dipicu Ketegangan Geopolitik Timur Tengah6/8/2019 Equityworld Futures Semarang - Harga Minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Juli 2019 mengalami kenaikan sebesar USD 0,32 per barel menjadi USD 61,32 per barel dari USD 61 per barel pada bulan Juni 2019. Kenaikan harga minyak ini dipengaruhi meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Dikutip dari situs Ditjen Migas Kementerian ESDM, di Jakarta, Selasa (6/8/2019), ICP SLC Juli 2019 juga mengalami peningkatan sebesar USD 0,14 per barel dari USD 61,84 per barel menjadi USD 61,98 per barel. Tim Harga Minyak Indonesia menduga, peningkatan ketegangan geopolitik di Timur Tengah disebabkan oleh isu peningkatan pengayaan uranium Iran yang dianggap melanggar perjanjian Nuklir pada 2015. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Selain itu, penangkapan kapal tanker Iran di selat Gibraltar oleh Inggris dan dua kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz oleh Iran juga mendorong kenaikan harga minyak. Pernyataan Presiden AS, Donald Trump, bahwa US Navy telah menembak drone milik Iran di Selat Hormuz ikut mendorong harga minyak naik. Penyebab kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional lainnya adalah, kesepakatan OPEC dan negara-negara Non OPEC untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak hingga akhir Maret 2020. Produksi minyak mentah OPEC pada bulan Juni 2019 turun sebesar 68.000 barel per hari menjadi sebesar 29,8 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya juga menjadi penyebab kenaikan harga minyak. news edited by Equityworld Futures Semarang Equityworld Futures Semarang - Harga emas spot masih menguat di awal perdagangan pekan ini. Senin (5/8) pukul 8.02 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.444,39 per ons troi, menguat 0,25% jika dibandingkan dengan posisi Jumat lalu.
Meski menguat, harga emas ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan harga Kamis pekan lalu. Sedangkan level tertinggi harga emas spot tahun ini berada di US$ 1.446,10 per ons troi yang tercapai pada 18 Juli. Sementara harga emas untuk kontrak Desember 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.455,40 per ons troi, turun dari harga Jumat lalu pada US$ 1.457,50 per ons troi. Harga emas bergerak di sekitar level tertinggi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan menerapkan tarif 10% untuk seluruh sisa impor dari China senilai US$ 300 miliar. Trump mengancam akan menaikkan tarif lebih tinggi lagi jika negosiasi dagang tidak ada hasil. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka "Harga emas bergerak akibat faktor psikologis. Harga emas telah bergerak di sekitar harga saat ini, antara US$ 1.440-US$ 1.450 beberapa kali dan agak sulit menembus level tersebut sehingga investor menjadi gugup," kata Georgette Boele, analis ABN Amro seperti dikutip Reuters. Dia mengatakan, harga emas bisa menembus di atas US$ 1.450 jika dolar tertekan akibat data ekonomi yang melemah. Pagi ini, indeks dolar berada di 97,94. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini turun dalam tiga hari perdagangan berturut-turut. Indeks dolar kembali bergerak di bawah 98 setelah bergerak di atas level tersebut dalam enam hari perdagangan hingga Jumat lalu. news edited by Equityworld Futures Semarang |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|