Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan ditransaksikan melemah untuk perdagangan saham Kamis ini.
Sejumlah sentimen global menghantui pergerakan IHSG pada hari ini. Sentimen tersebut antara lain persoalan ketidakpastian perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, hingga ancaman resesi di AS. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Inversi yield obligasi AS menjadi penyebab menguatnya kembali isu resesi. Inversi merupakan keadaan di mana yield atau imbal hasil obligasi tenor pendek lebih tinggi daripada tenor panjang. Dalam situasi normal, yield obligasi tenor pendek seharusnya lebih rendah. Adapun inversi menunjukkan bahwa risiko dalam jangka pendek lebih tinggi ketimbang jangka panjang. Oleh karena itu, inversi kerap kali dikaitkan dengan pertanda resesi. "Tekanan masih dipengaruhi oleh sentimen global, terutama indikasi resesi di Amerika Serikat dan kelanjutan perang dagang," tutur Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Gustama, Kamis (22/8/2019). Hari ini, pihaknya memproyeksi IHSG akan diperdagangkan dalam support dan resistance di level 6.231-6.291. Di sisi lain, Reliance Sekuritas memprediksi IHSG masih akan terkonsolidasi dengan peluang indeks akan ditransaksikan di kisaran 6.200-6.270. Reliance menganjurkan untuk mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Sementara dari tim riset Binaartha Parama Sekuritas memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), serta saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP). news edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|