Equityworld Futures Semarang - Ekspor Indonesia meningkat terkuat dalam 11 tahun pada bulan April, didorong oleh lonjakan harga komoditas utama seperti minyak sawit dan tembaga, meskipun angka yang kuat yang tidak terduga diperkirakan tidak akan mengubah bank sentral. pengaturan kebijakan. Pengiriman negara kaya sumber daya itu naik 51,94% setiap tahun menjadi $ 18,48 miliar, menandai peningkatan paling tajam sejak 2010 dan mengalahkan perkiraan kenaikan 41% dalam jajak pendapat Reuters. Nilai ekspor tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2011. Lonjakan itu meningkatkan surplus perdagangan April untuk ekonomi terbesar Asia Tenggara menjadi $ 2,19 miliar, naik dari surplus $ 1,56 miliar di bulan Maret dan lebih dari dua kali lipat perkiraan jajak pendapat sebesar $ 1 miliar. Surplus April adalah yang terbesar dalam lima bulan. Meski demikian, rupiah tetap tertekan, diperdagangkan pada level terlemahnya dalam dua minggu pada Kamis. Mata uang telah terkesima oleh sedikit komentar dari Federal Reserve AS, yang mendorong penjualan di pasar obligasi dan mengangkat dolar. Bank sentral Indonesia diperkirakan akan menyelesaikan tinjauan kebijakan dua hari pada Selasa depan. “Meskipun surplus perdagangan mungkin tampak besar, status quo pada rupiah tetap tidak berubah,” kata Satria Sambijantoro, ekonom pialang Bahana Sekuritas, memperkirakan tidak ada perubahan dalam kebijakan suku bunga Bank Indonesia di tengah potensi kenaikan imbal hasil Treasury AS dan inflasi dari harga komoditas. Satria mengatakan, bagaimanapun, data perdagangan adalah bukti lebih lanjut dari pemulihan ekonomi dari kemerosotan yang disebabkan pandemi virus corona, menyoroti lonjakan ekspor tembaga dan bijih besi serta meningkatnya impor yang menunjukkan peningkatan permintaan. Impor Indonesia naik 29,93% dalam skala tahunan di bulan April, sejalan dengan perkiraan jajak pendapat, menjadi $ 16,29 miliar. Pembelian bahan pangan meningkat menjelang perayaan Idul Fitri di bulan Mei, sementara impor bahan baku dan barang modal juga meningkat. Wisnu Wardana, Ekonom Bank Danamon, mengatakan meski surplus April melebar, neraca perdagangan cenderung menyusut secara bertahap, terutama di paruh kedua. "Kami memperkirakan aktivitas impor akan mengejar ketertinggalan karena kepercayaan konsumen telah pulih," katanya, mencatat indeks kepercayaan konsumen mencapai 100 pada bulan April untuk pertama kalinya dalam setahun. Source reuters News edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|