Equityworld Futures Semarang - Harga emas belum banyak bergerak di awal perdagangan Senin (29/7/19) setelah pada pekan lalu mencatat pelemahan mingguan.
Namun, melihat pergerakan sejak awal pekan lalu, harga emas dunia cenderung berada bergerak bolak-balik di kisaran US$ 1.410 - 1.433/troy ounce. Padahal pada banyak data penting dari AS yang bisa memberikan gambaran kondisi ekonomi Paman Sam. Pergerakan yang sama kemungkinan akan terjadi di awal-awal pekan ini, hingga nanti bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mengumumkan suku bunga serta outlook kebijakan moneternya. Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini. Berdasarkan piranti FedWatch milik CME Goup, pelaku pasar melihat bank sentral paling powerful di dunia ini pasti akan memangkas suku bunganya di pekan ini. Data siang ini menunjukkan pasar kini melihat ada probabilitas sebesar 78,6% The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 2,%-2,2%, dan probabilitas sebesar 21,4% suku bunga dipangkas 50 bps menjadi 1,75%-2,0%. Jika ditotal, probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas (baik itu 25 bps maupun 50 bps) sudah mencapai 100%. Ini menunjukkan keyakinan pelaku pasar akan pemangkasan suku bunga, tetapi yang akan menjadi perhatian adalah berapa kali Jerome Powell dkk akan memangkas suku bunganya di tahun ini. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Untuk saat ini para investor masih yakin The Fed akan melakukan tiga kali pemangkasan, masing-masing 25 bps hingga suku bunga mencapai 1,50%-1,75% di bulan Desember nanti. Berdasarkan piranti FedWatch, probabilitas skenario suku bunga 1,50%-1,75% di akhir tahun nanti yakni sebesar 36,3%, paling tinggi dibandingkan dengan skenario lainnya. Meski demikian hal tersebut bisa berubah jika The Fed nanti bersikap tidak terlalu dovish, indikasi itu mulai muncul setelah European Central Bank (ECB) saat mengumumkan suku bunga pada pekan lalu terlihat tidak akan agresif dalam melonggarkan kebijakan moneter. Dengan kondisi ekonomi AS yang lebih baik dari zona euro, ada peluang The Fed tidak akan agresif dalam melakukan pemangkasan. Jika itu terjadi, harga emas dalam tekanan. Sementara jika The Fed sesuai ekspektasi mengindikasikan tiga kali pemangkasan di tahun ini, harga logam mulia berpeluang kembali menguat. Pada Pukul 12:40 WIB, emas spot dunia diperdagangkan di kisaran US$ 1.419,80/troy ounce atau Rp 636.887/gram (kurs US$ 1 = Rp 14.000), berdasarkan data investing.com. news edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|