Equityworld Futures Semarang - Harga minyak mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun pada hari Senin karena permintaan pulih dari pandemi Covid-19, didorong oleh lebih banyak kebiasaan dari pembangkit listrik yang beralih dari gas dan batu bara mahal ke bahan bakar minyak dan diesel. Minyak mentah berjangka Brent naik 63 sen, atau 0,7%, menjadi $85,49 per barel pada 0645 GMT, setelah mencapai tertinggi sesi $86,04, harga tertinggi sejak Oktober 2018. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 95 sen, atau 1,2%, menjadi $83,23 per barel, setelah mencapai tertinggi sesi di $83,73, tertinggi sejak Oktober 2014. Kedua kontrak naik setidaknya 3% minggu lalu. “Melonggarkan pembatasan di seluruh dunia kemungkinan akan membantu pemulihan konsumsi bahan bakar,” kata analis dari bank ANZ dalam sebuah catatan pada hari Senin, menambahkan bahwa peralihan gas-ke-minyak untuk pembangkit listrik saja dapat meningkatkan permintaan sebanyak 450.000 barel per hari di kuartal keempat. Suhu dingin di belahan bumi utara juga diperkirakan memperburuk defisit pasokan minyak, kata Edward Moya, analis senior di OANDA. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada hari Senin bahwa negara itu akan mendesak produsen minyak untuk meningkatkan produksi dan mengambil langkah-langkah untuk meredam pukulan terhadap industri yang terkena lonjakan biaya energi baru-baru ini. Namun, pasokan bisa meningkat dari Amerika Serikat, di mana perusahaan energi pekan lalu menambahkan rig minyak dan gas alam untuk minggu keenam berturut-turut karena melonjaknya harga minyak mentah mendorong pengebor untuk kembali ke sumur. Jumlah rig minyak dan gas AS, indikator awal produksi masa depan, naik 10 menjadi 543 dalam pekan hingga 15 Oktober, tertinggi sejak April 2020, perusahaan jasa energi Baker Hughes Co mengatakan pekan lalu. Sementara itu, ekonomi China kemungkinan tumbuh pada laju paling lambat dalam satu tahun pada kuartal ketiga, terganggu oleh kekurangan listrik, kemacetan pasokan, dan wabah Covid-19 sporadis. Tingkat pemrosesan minyak mentah harian turun ke level terendah sejak Mei 2020 pada bulan September di konsumen minyak terbesar kedua di dunia, karena kekurangan bahan baku dan inspeksi lingkungan melumpuhkan operasi di kilang, sementara kilang independen menghadapi pengetatan kuota impor untuk minyak mentah. News edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|