Equityworld Futures Semarang - Harga emas dunia kembali menguat pada hari ini, Rabu (20/5/2020) melanjutkan penguatan kemarin. Pada pukul 17:20 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.750,64/troy ons. Sementara Selasa kemarin, logam mulia ini menguat 0,68%.
Tapi meski sedang menguat, jika dilihat secara teknikal pada grafik harian untuk melanjutkan penguatan emas perlu mengakhiri perdagangan hari ini di atas level US$ 1.746/troy ons yang merupakan resisten (tahanan atas) terdekat. Emas yang disimbolkan XAU/USD mendapatkan momentum penguatan setelah menembus pola Triangle (garis biru) pada Kamis (14/5/2020) lalu. Tetapi pergerakan emas pada hari Senin jika dilihat dengan candle stick membentuk pola Shooting Star. Body (badan) candle stick kecil di bagian bawah, sementara tail (ekor) panjang ke atas. Pola tersebut disebut Shooting Star, dan kerap dijadikan sinyal pembalikan arah atau XAU/USD akan bergerak turun, alias emas berisiko melemah. Secara psikologis, pola Shooting Star menunjukkan trader yang menjual emas berusaha mendominasi pasar. Risiko penurunan emas semakin besar melihat indikator Stochastic yang mulai turun dari wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah jenuh beli (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun. Jika pada perdagangan hari ini emas kembali berakhir di bawah resisten US$ 1,746/troy ons, logam mulia ini berisiko melemah. Support (tahanan bawah) terdekat berada di kisaran US$ 1.720/troy ons, jika dilewati emas berisiko melemah ke US$ 1.708 sampai 1.700/troy ons. Penembusan konsisten di bawah level tersebut berisiko membuat emas drop dan kembali memasuki fase konsolidasi, dengan target bawah ke US$ 1.660/troy ons. Sementara untuk jangka panjang, outlook emas masih bullish alias dalam tren naik, sehingga jika mampu mengakhiri perdagangan hari ini di atas US$ 1.746/troy ons, emas berpeluang menguat menuju US$ 1.800/troy ons. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka Secara fundamental, tingkat produksi emas dilaporkan turun di kuartal I-2020. Kitco melaporkan sepanjang kuartal I-2020, tingkat produksi emas perusahaan-perusahaan tambang besar yang listing di bursa saham Amerika Serikat (AS) turun 15% menjadi 5,859 juta ons, dan kuartal IV-2019 6,834 juta ons. Penurunan suplai tersebut menjadi salah satu pemicu penguatan harga emas. Selain itu, ketua The Fed, Jerome Powell, yang berbicara di hadapan Kongres AS Selasa kemarin juga mendorong penguatan harga logam mulia ini. Powell mengatakan The Fed kemungkinan akan memberikan lebih banyak stimulus guna membantu perekonomian AS. Sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan CBS, Powell mengatakan perekonomian AS berisiko terkontraksi 20% hingga 30% di kuartal II-2020. "Data yang akan kita lihat di kuartal yang berakhir Juni, akan sangat buruk," katanya sebagaimana dikutip dari AFP, Senin (18/5/2020). Powell juga melihat tingkat pengangguran akan meroket hingga mendekati saat masa depresi besar (great depression) tahun 1930an sebesar 25%. news edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|