Equityworld Futures Semarang - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 51,63 poin atau 1,03 persen ke posisi 4.947,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,7 poin atau 1,78 persen ke di posisi 754,27.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan kondisi ini sangat wajar karena sejak Senin 21 September 2020 malam indeksnya menguat tajam. kunjungi PT. Equityworld Futures | Perusahaan Investasi Berjangka "Wajarlah kalau seandainya IHSG sekali turun cukup dalam karena tadi malam indeksnya menguat cukup tajam," kata Ibrahim saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa, (22/9). Kondisi ini dipicu oleh keinginan mata uang China yakni Yuan ingin disetarakan dengan dolar Amerika Serikat. Namun, Presiden Amerika Donald Trump menolak mentah-mentah keinginan tersebut dalam pidato politiknya Senin lalu. "Tapi kenyataannya Presiden Donald Trump menolak mentah-mentah, bahwa karena kalau seandainya disamakan dengan dollar, dollar lebih utama," kata dia. Selain itu, pandemi Covid-19 juga ikut menyumbang kekhawatiran para pelaku pasar global. Kasus baru pasien terjangkit kembali meningkat di Eropa. Setidaknya 50 persen wilayah tersebut mengalami penyebaran virus corona tahap kedua. Ibrahim menduga, negara-negara di Eropa tersebut akan melakukan tahap penguncian wilayah tahap kedua. "Ada kemungkinan besar negara-negara di Eropa akan melakukan lockdown di tahap kedua," kata Ibrahim. Begitu juga dengan Inggris yang sempat mengalami perdebatan masalah Brexit. Diperkirakan Inggris juga akan melakukan penguncian wilayah. Sehingga berdampak pada ketidakjelasan pertumbuhan ekonomi di Eropa. Faktor lainnya yakni munculnya skandal perbankan secara global di Amerika Serikat. Ibrahim menyebut telah ditemukan dokumen dari tahun 1999-2017 yang mencatat permainan dana USD 2 triliun. "Memang dokumen ini ada sejak tahun 1999-2017 baru dibuka. Di sinilah baru dibuka, ada dana panas sebesar USD 2 triliun," kata Ibrahim. Hal ini kata dia yang mengakibatkan sedikit gejolak di pasar keuangan Eropa dan Amerika. Sehingga menurutnya wajar terjadi tracking profit di donjon, di bursa Eropa dan berdampak bursa Asia dan ke IHSG. "Ini diluar dugaan, kalau skandal tersebut tidak dibongkar kemungkinan besar tidak akan seperti ini hasilnya," tutur Ibrahim. news edited by Equityworld Futures Semarang
0 Comments
Leave a Reply. |
OFFICIAL WEBSITEPT Equityworld FuturesProfil Perusahaan Landasan Hukum Badan Pengawasan Perdagangan Contact Us AuthorSemangat manggapai sukses. Archives
April 2022
Categories
All
|